1.
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH UMUM
Pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang cakap dan ahli dalam
bidang yang ditekuninnya dan mengabdikan
ke masyarakat, pada umumnya mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri
atas :
1. Kemampuan Akademik
2. Kemampuan Profesi
3. Kemampuan Pribadi
Kemampuan
tersebut bertujuan untuk emberikan kahlian dalam bidangnya dan menerapkan di
dalam masyarakat. Adapun pemampuan pribadi dapat dicapai di dalam Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU), yaitu : Pancasila, Agama, Kewiraan, Pendidikan Sejarah
Perjuangan Bangsa, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu
Budaya Dasar.
Tujuh
Mata Kuliah Dasar Umum diatas dikelompokan menjadi 2 bagian. Kelompok pertama :
Pancasila, Agama, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dan Kewiraan. Kelompok
ini diharapkan dapat memberikan dasar pedoman untuk bertindak sebagai warga
negara terpelajar. Kelompok ke dua : IAD, ISD, dan IBD. Kelompok ini diharapkan
dapat meningkatkan kepekaan mahasiswa dengan lingkungan alamiah, sosial dan
budaya.
Secara spesifik kemampuan
pribadi yang hendak dicapai memalui MKDU bertujuan menghasilkan warga negara
sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
a. Taqwa kepada Tuhan YME
b. Berjiwa pancasila
c. Memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa
d. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral
e. Memiliki wawasan budaya yang luas
Tema pokok
perkuliahan ISD sebagai bagian dari MKDU adalah hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya.
Pengertian, Tujuan,
ISD dan IPS
Ilmu Sosial Dasar
adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia. Tegasnya mata kuliah ISD diberikan untuk
memberikan pengetahauan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan
penalaran mahasiswa dlam menghadpi lingkungan sisial dapat ditingkatkan,
sehingga lebih peka terhadapnya
Tujuan.
a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan
masalah-masalah sosial yang ada dalam
masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat
sosial yang timbul dalam masyarakat bersifat kompleks dan hanya mendekatinya,
mempelajarinya secara kritis interdisipliner.
d. Memiliki jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan
dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial
yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar
Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Persamaan antara
keduanya adalah
a. Bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b. Bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c. Mempunyai materi dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Perbedaan antara keduanya
adalah
a. ISD diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan IPS diberikan di SD dan
sekolah lanjutan.
b. ISD satu matakuliah tunggal, IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata
pelajaran (untuk sekolah lanjutan)
c. ISD diarahkan untuk pembentukan sikap dan kepribadian, IPS diarahkan
untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Ruang Lingkup ISD
Materi ISD terdiri
atas masalah-masalah sosial. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat
dibedakan atas 3 golongan yaitu :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang ditanggapi
secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang
kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya
saling berkalitan.
Perkuliahan
ISD terdiri dari 8 pokok bahasan yang dihaarapkan mempelajari dan memahaminya
adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan
dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.
Masalah individu, keluarga dan
masyarakat.
3.
Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.
Masalah hubungan antara warga
negara dan negara.
5.
Masalah pelapisan sosial dan
keasamaan derajat.
6.
Masalah masyarakat perkotaan dan
masyarakat pedesaan.
7.
Masalah pertentangan-pertentangan
sosial dan integrasi.
8.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
2. PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah
penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah
atau negara bahkan dunia.
Adapun perkembangan jumlah
penduduk dunia sejak tahub 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006
adalah sebagai berikut :
Dilihat dari tabel
diatas pertumbuhan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (double
population) jangka waktunya semakin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan
penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Penambahan penduduk
di suatu daerah/negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi :
1. Kematian
Tingkat
kematian :
a.
Tingkat kematian kasar (crute
death rate/CDR)
Adalah banyaknya orang yang meninggal
pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara
dinyatakan tiap 1.000 orang. Rumusnya :
Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu
tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan Juni. Rumus penduduk
pertengahan tahun :
b.
Tingkat kematian khusus (age
spesific death rate)
Rumusnya :
2. Ferrilitas (Kelahiran Hidup)
Adalah
jumlah kelahiran hidup dengan tanda-tanda kehidupan : bernafas, bergerak, dan
sebagainya. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah jumlah
kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun tersebut. Rumusnya :
General
Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
Adalah
angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif (15-44
atau 15-49). Rumusnya :
Age
Specific Fertility (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
Menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita
yang berada pada umur 15-49.
Rumusnya
:
Migrasi
Adalah merupakan
akibat dari keadaaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan.
Faktor-faktornya : Persediaan sumber alam, Lingkungan sosial budaya, Potensi
ekonomi, Alat masa depan.
Dengan adanya
intervening Obtacles(rintang antara) maka timbul dua proses migrasi : migrasi
bertahap dan migrasi langsung.
Akibat migrasi :
a. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota)
b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh penduduk
diusia produktif dan kreatifitas tinggi.
c. Migrasi antar negara di Indonesia.
Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang sangat penting
hanya dapat untuk mengetahui :
-
Pertumbuhan penduduk di suatu
daerah termasuk cepat atau lambat.
-
Rasio ketergantungan.
-
Jumlah wanita dalam usia subur.
-
Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
-
Berdasarkan tempat tinggal.
-
Bentuk paramida bentuk.
Ada
tiga jenis struktur penduduk :
1.
Paramida penduduk muda
Menggambarkan komposisi penduduk dalam
pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah kelahiran > jumlah kematian.
2.
Piramida stationer
Menggambarkan keadaan penduduk yang
tetap/statis. Tingkat kematian rendah = tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida penduduk tua
Menggambarkan adanya penurunan tingkat
kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil.
Ratio Ketergantungan
(Dependency of Ratio)
Adalah angka yang
menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan
sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif
kerja. Biasanya terletak antara usia 15-65 tahun.
Sebagai ukuran
rasio ketergantungan adalah :
DR kurang dari
62.33% adalah baik.
DR lebih dari
62.33% adalah jelek.
a. Penggolongan menurut DW Sleumer :
b. Penggolongan menurut Sumbarg :
c. Penggolongan menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark :
C. KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia.
A. Zaman Batu Sampai Zaman Logam.
Terbagi
dalam :
a.
Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
b.
Zaman batu muda (Neolithikum)
Bertempat tinggal mulai menetap, membuat
rumah, membuat kelompok masyarakat, bertani, beternak untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Juga ditemukan bahwa manusia-manusia pada zaman itu telah mengenal dan
memiliki kepandaian mencairkan logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam
cetakan-cetakan serta mendinginkannya.
B. Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Masuknya
budaya Hindu pada abad ke-3 dan ke-4 khususnya ke Pulau Jawa. Kebudayaan Hindu
berasal dari India. Abad ke-5 ajaran Budha masuk ke Indonesia khususnya pulau
Jawa. Ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hindu,
sebab budha menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
2. Kebudayaan Islam
Abad
ke-15 dan ke-16 agama Islam berkembang di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka
Islam yang disebut Wali Sanga.
C. Kebudayaan Barat
Awal kebudayaan barat masuk
ketika penjajahan masuk ke Indonesia, terutama Belanda (VOC). Kemudian
berkembang dua lapisan sosial :
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu, Indonesia yang mempunyai watak dan kepribadian Timur yang dimiliki
tidaklah diabaikan tetapi disesuaikan dengan kebudayaan yang baru itu.
Sehubungan dengan itu, penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang
kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan dan
Kepribadian
Kebudayaan suatu bangsa adalah
cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Sifat-sifat kepribadian yang
berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat
dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Di luar itu, ciri-ciri kepribadian suatu
kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sifat hidup
sehari-hari.
3.
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. Pertumbuhan Individu
a.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin
“individuum” artinya yang terbagi. Individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu dalam
bertingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan : menyimpang dari
norma kolektif kehilangan individualitas atau takluk terhadap kolektif, dan
mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau.
b.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses perubahan
secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula, mengenal
sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.
c.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
1.
Pendirian Nativistik
Pertumbuhan individu itu semata-mata
ditemtukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2.
Pendirian Empiristik dan
Environmentalistik
Pendirian Empiristik adalah pertumbuhan
individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan
sama sekali. Pendirian environmentalistik adalah pendirian yang menolak dasar
dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan
konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan.
3.
Pendirian Konvergensi dan
Interaksionaisme
Konsepsi konvergensi ialah konsepsi
interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
4.
Tahap Pertumbuhan Individu
Berdasar Psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai
masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase, yaitu :
a.
Masa vital : 0.0-2.0 tahun.
b.
Masa estetik : 2.0-7.0 tahun.
c.
Masa intelektual : 7.0-13.0 atau 21.0
tahun.
d.
Masa sosial : 13.0 atau 14.0
tahun-20.0 atau 21.0 tahun.
a. Masa vital
Masa
vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai
hal dalam dunianya
b. Masa Estetik
Masa
estetik ini dianggap masa pertumbuhan rasa keindahan atau masa pertumbuhan anak
yang terutama adalah fungsi panca indera.
c. Masa intelektual (masa keserasian bersekolah)
Sifat
khas pada anak-anak pada masa ini adalah :
1.
Adanya korelasi positif yang
tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.
Sikap tunduk kepada
peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.
3.
Adanya kecenderungan memuji diri
sendiri.
4.
Kalau tidak dapat menyelesaikan
suatu soal maka soal itu dianggap tidak penting.
5.
Senang membanding-bandingkan
dirinya dengan anak lain.
6.
Adanya minat kepada kehidupan
praktis sehari-hari yang konkrit.
7.
Amat realistik, ingin tahu, ingin
belajar.
8.
Gemar membentuk kelompok sebaya.
Sifat-sifat
khas dapat dirangkum menjadi :
1. Ditunjukan untuk berkuasa yang
menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan berkuasa, apa yang
diinginkan, yang dijadikan idam-idaman adalah sekuat, sejujur, semenang dll.
2. Tingkah laku ekstrovers yaitu
perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang dapat mendorong untuk
menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari teman
sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.
d. Masa remaja
1.
Masa pra remaja.
Terjadinya gejala-gejala yang pada
umumnya berpangkal pada biologis yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar
kelamin, yang dapat membawa perubahan-perubahan cepat dalam diri si remaja yang
sering kali perubahan-perubahan yang cepat ini belum mereka fahamisehingga
dapat menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti dan bersifat malu.
2.
Masa remaja.
Fase ini untuk pertama kalinya remaja
sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Disinilah mulai timbul dalam diri remaja itu
dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang dapat dipandang
bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja. Proses penemuan niali-nilai
hidup melewati 3 langkah, yaitu:
1. Pada taraf
ini sesuatu dipuja itu belum mempunyai bentuk tertentu, sehingga seringkali
mareka hanya tahu bahwa mereka itu menginginkan sesuatu, tetapi tidak tahu apa
yang diinginkannya itu.
2. Pada anak
pria sering Nampak aktif meniru sedangkan anak wanita kenyakan pasif, mengagumi
dan memuja dalam khayal.
3. Para remaja
muali dapat menentukan pilihan atau pemikiran hidupnya.
3.
Masa usia
mahasiswa
Berusia 18-30
tahun, pada usia mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang perlu untuk
diperhatikan, antara lain yaitu : bila dilihat dari segi pertumbuhan, tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup, yaitu
pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan diri dengan
keterlampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan
pendirian hidup yang telah dipilihnya.
2.
Fungsi-Fungsi
Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang
terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga
sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara
langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung
secara individual di masyarakat.
A.
Pengertian
Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tuagas yang harus dilaksanakan di dalam atau
oleh keluarga itu.
B.
Macam-Macam
Fungsi Keluarga.
a.
Fungsi Biologis
Fungsi ini
diharapkan agar keluarga dapat menyelengarakan persiapan-persiapan perkawinan
bagi anak-anaknya. Karena pada hakikatnya tuntutan biologis bagi kelangsungan
hidup keturunannya, memalui perkawinan.
b.
Fungsi Pemeliharaan.
Keluarga diwajibkan
melindungi anggotanya dari gangguan :
1.
Gangguan udara
dengan berusaha menyediakan rumah.
2.
Gangguan penyakit
dengan berusaha menyediakan obat-obat.
3.
Gangguan bahaya
dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dll.
c.
Fungsi Ekonomi.
Keluarga berusaha
menyediakan kebutuhan manusai yang pokok, yaitu :
1.
Kebutuhan makan
minum.
2.
Kebutuhan pakaian
untuk menutupi tubuhnya.
3.
Kebutuhan tempat
tinggal.
d.
Fungi Keagamaan.
Dasar pedoman
ini diharapkan agar didalam keluarga selalu terjaadi pewarisan kebudayaan.
e.
Fungsi Sosial.
Fungsi ini di
keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya
dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
serta mempelajari peranan-perannan yang diharapkan akan mereka jalankan kelah
sudah dewasa.
Fungsi-fungsi
keluarga menurut Drs. Soewaryo Wangsanegara adalah :
a.
Pembentukan
kepribadian dengan tujuan untuk memproduksi serta melestarikan kepribadian
mereka dengan anak cucudan keturunannya.
b.
Erat kaitannya
dengan butir, keluaraga berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian-kepribadian
yang berakar dari etika, setetika, moral keagamaan, dan kebudayaan yang
berkorelaasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.
c.
Keluarga merupakan
eksponen dari kebudayaan masyarakat karena sebagai jenjang dan perantara
pertama dalam transmisi kebudayaan.
d.
Keluarga berfungsi
sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e.
Keluarga sebagai
pusat pengasuhan dan pendidikan.
3.Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.
Pengertian
Individu
Merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
2.
Pengertian
Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adlah
kumpulan beberapa orang yang kerena terikat oleh satuturunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan
masing-masing anggotanya.
3.
Pengertian
Masyarakat.
Masyarakat adalah suatau kelompok manusia yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma. Adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu
masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat :
a.
Masyarakat
sederhana
Antara suami
dengan istri dan antara sesame istri terjadi pembagian kerja dengan sepakatan
yang dapat diterima satu sama lain.
b.
Masyarakat
maju.
Memiliki aneka
ragam kelompok sosial. Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi ;
1.
Masyarakat
non industri
a.
Kelompok primer
: interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lenih akrab.
b.
Kelompok sekunder
: terpaut saling tak langsung, formal, juga kurnag bersifat kekeluargaan.
2.
Masyarakat
industry
Mempergunakan variasi
pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya.
4. Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat.
a.
Makna
Individu
Bahwa manusia
sebagai mahluk individu, tidak hanya dalam arti mahluk keseluruhan jiwa raga,
melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi
(individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan
serta kelemahan-kelemahannya.
b.
makna
Keluarga
merupakan satu
kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja
dalam satu masyarakat manusia. 5 macam sifat yang penting :
1.
Hubungan suami
istri
2.
Bentuk perkawinan
dimana suami-istri itu diadakan dan dipelihara.
3.
Susunan nama-nama
dan istilah termasuk cara menghitung keturunan.
4.
Milik atau
harga benda keluarga
5.
Pada umumnya
keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.
c.
Makna Masyarakat
Bahwa masyrakat harus mempunyai syarat-syarat
berikut :
a.
Harus ada
pengumpulan manusia, dan harus banyak bukan pengumpulan binatang
b.
Telah bertempat
tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c.
Adanya aturan-aturan
atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama.
a.
Undur-unsur
desa
1.
Daerah
2.
Penduduk
3.
Tata kehidupan
b.
Fungsi desa
1.
Daerah dukung
: daerah pemberi bahan makanan pokok.
2.
Desa tinjau
dari sudut potensi ekonomi : lumbung bahan mentahdan tenaga kerja.
3.
Kegiatan kerja.
Cirri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia
pada umumnya :
1.
Homogenitas
Sosial
Bahwa masyarakat
desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja.
2.
Hubungan Primer
Pada masyarakat
desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah.
3.
Control Sosial
yang Ketat
Bahwa hungungannya
masyarakat pedesaan sangata intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota
masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota lain.
4.
Gotong Royong
Nilai-nilai
gotong royong pada masyrakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya.
5.
Ikatan Sosial
Diikat dengan
nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat.
6.
Magis Religius
Kepercayaan kepada
Tuhan YME bagi masyarakat desa sangat mendalam.
7.
Pola Kehidupan
Pada umumnya setiap
anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kebidupan saja.
5. Urbanisasi dan Urbanisme
Urbanisasi adalah
suatu proses perpindahannya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula
dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Akibatnya
:
a.
Perubahan masyarakat
desa menjadi masyarakat kota.
b.
Bertambahnya
penduduk kota yang disebabkan mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa.
Artinya suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa, sehingga
secara umum penyebabnya adalah :
1.
Daerah yang
termsuk menjadi pusat pemerintahan datu menjadi ibu kota.
2.
Tempat tersebut
letaknya strategis untuk usaha-usaha perdagangan.
3.
Timbulnya industri
di daerah itu, yang memproduksi barang-barang atau jasa-jasa.