Senin, 28 November 2011

SOFTWARE AKUNTANSI

Software akuntansi dengan modul Account Payable, Account Receivable, Inventory, dan General Ledger yang terintegrasi.

Ada banyak fitur yang tersedia di Accurate 3. Fitur besar yang terdapat di versi ini adalah:
1. Pajak masukan di modul pembelian (Purchase order dan Purchase Invoice)
2. Harga satuan yang termasuk pajak (Inclusive Tax) di semua form yang ada hubungan dengan pajak (PPN).
3. Template untuk semua form dengan designer yang lebih mudah dan field-field yang lebih lengkap
4. Ongkos kirim (Freight) untuk modul pembelian dan penjualan
5. Sepuluh buah custom field yang tersedia di semua form yang berhubungan dengan item.
6. Perhitungan komisi Saleman yang lebih lengkap.
7. Penambahan modul Rekonsiliasi Bank.
Selain fitur-fitur besar di atas, berikut perincian penambahan / perbaikan fitur yang telah dilakukan di versi 3: Customer & Vendor
• Bisa mengisi Saldo awal lebih dari 1 invoice.

Purchase Order
• Ada penambahan field Terms, dan FOB
• History PO bisa dilacak dengan mudah.
• Uang muka PO sudah dipindahkan ke form Vendor Payment (d/h: Make Payment).

Purchase Invoice

• Terdapat field Fiscal Rate untuk pembelian mata uang asing dengan PPN.
• Field Rate dan Fiscal Rate bisa diedit.
• Ongkos kirim yang diisi bisa dibebankan ke vendor yang lain. Berguna bagi importir yang umumnya vendor forwarder-nya berbeda dengan supplier.
• Ongkos kirim dan discount bisa dialokasikan ke cost inventory.
• Item discount di masing-masing detail.
• Purchase Invoice dan Receive Item sudah terpisah. Masing-masing memiliki hak user yang terpisah.
• Penambahan nomor urut agar mempermudah pelacakan dokumen / data.
• Pembayaran (uang muka) bisa menggunakan cek yang tanggalnya berbeda dengan tanggal invoice.

Receive Item
• Tidak menjurnal ke Hutang dagang lagi, namun ke: Barang yang belum ditagih (Unbilled goods).
• Beberapa penerimaan barang bisa ditagih di dalam satu tagihan (Bill) dan hanya memunculkan 1 invoice yang harus dibayar.
• History penerimaan barang diambil dari PO nomor berapa dan ditagih di Bill nomor berapa dengan mudah dilacak.

Purchase Return (d/h: Debit Memo)
• Nilai retur bisa memasukkan nilai Tax, Freight dan Discount dari Purchase Invoice.
• Perhitungan cost retur sudah lebih baik.

Vendor Payment (d/h: Make Payment)
• Setiap form ada nomor urutnya agar mempermudah pengarsipan.
• Ada payment date.
• Bisa untuk pembayaran PPN (fiscal payment).
• Bisa melakukan Settlement antara Downpayment PO dengan PI.

Sales Order
• Ditambahkan field Salesman
• Bisa menghitung PPN di SO.
• Bisa dengan mudah mengetahui oleh SI mana telah diproses.
• Dengan mudah mengubah kena pajak/tidak sebuah order.
• Uang muka SO sudah tidak bisa dilakukan langsung lagi, melainkan harus di Customer Receipt.

Sales Invoice / Delivery Order
• Item service dari SO bisa diproses lebih dari 1 Sales Invoice
• Sales invoice telah dipisah dari DO. Masing-masing memiliki hak akses dan penomoran yang berbeda.
• Jurnal DO tidak ke akun piutang lagi.
• Dengan mudah bisa dilihat SI tertentu telah diretur ke mana saja.
• Nomor urut faktur pajak telah disimpan di dalam SI yang bersangkutan.
• Nomor PO sekarang = 20 karakter.
• Invoice dengan mudah bisa di-set kena pajak / tidak.

Sales Return ( d/h :Credit Memo )

• Perbaikan perhitungan cost retur. Saat ini, setiap retur akan mencari cost invoice yang terakhir (metoda Average dan FIFO yang tidak ambil dari SI).
Customer Receipt (d/h: Cash Receipt)
• Write off piutang bisa dilakukan ke lebih dari 1 account.
• History Overpay bisa diketahui siapa yang memanfaatkannya.
• Bisa edit rate pembayaran.
• Bisa melakukan settlement antara downpayment SO dan SI.

Item & Inventory
• Saldo awal (Opening Balance) bisa diisi per gudang.
• Setiap item mempunyai 10 custom field yang masing-masing bisa diisi sampai 80 karakter. Field ini bisa dipakai untuk menambah informasi khusus bagi user.
• Item sales discount bisa dijurnal ke account yang berbeda dengan invoice discount.
• Dari daftar item bisa diketahui dengan mudah saldo item induk (parent) yang mempunyai hubungan parent-child.
• Tabel Item by Warehouse sudah ditampilkan dalam urutan Parent-child-nya.
• Ada pilihan apakah saldo di gudang diperbolehkan / tidak untuk menjadi minus.
• Pada Item Transfer bisa memunculkan unit price begitu juga untuk report mutasinya (untuk konsinyasi).
• Job costing bisa roll-over ke lebih dari 1 barang.

Fixed Asset (Aset Tetap)
• Revaluasi aset tetap untuk penyesuaian perhitungan penyusutan bila terdapat perbedaan.
• Perbaikan pada jurnal depresiasi
• Bisa mengisi Intangible Asset.
Journal Voucher, Other Payment (d/h: Direct Payment) & Other Deposit:
• Penambahan form Other Deposit untuk penerimaan uang diluar piutang.
• Pemisahan antara form Journal Voucher dan Other Payment sehingga masing-masing bisa memiliki nomor urut yang berbeda.
• Deskripsi yang lebih panjang (80 karakter).

Laporan (Report)
• Laporan yang lebih lengkap dan tepat.
• Bisa mengatur lebar kolom saat preview.
• Bisa mengganti filter atau mengubah kolom yang ditampilkan sebelum preview.
• Field-field yang berhubungan disediakan di dalam pilihan dengan lebih lengkap.
• Unlimited filter untuk masing-masing kolom.
• Tipe, ukuran dan warna font bisa di-set tanpa perlu masuk ke report designer.
• Untuk setting bahasa Indonesia, semua report sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
• Laporan form 1195 A1, A2, A3, B1, B4 untuk pelaporan PPN bulanan.
• Laporan form 1771, I, II, III, IV, V, VI untuk pelaporan SPT badan tahunan.
• Semua report, setelah di-customized, bisa disimpan menjadi satu report yang baru
Lain-Lain:
• Template bisa set default template.
• Audit trail sekarang juga mencatat transaksi non jurnal.
• Graphical report yang lebih banyak dan informatif.
• Quick setup lebih lengkap, mudah dan mampu import dari berbagai macam file format.
• Penggantian bahasa (Indonesia ke Inggris dan sebaliknya) dapat dilakukan dengan 1 langkah mudah.
• Warna semua table bisa diganti dengan mudah.
• Semua form input sudah mempunyai tombol maximize dan minimize untuk mempermudah mengatur besar form.

1. MYOB Ver. 13




• Kelemahan:
1. Database MYOB merupakan database yang dikunci, artinya pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifikasi field di MYOB, sehingga customization apabila diperlukan relatif sulit dipenuhi oleh MYOB.
2. MYOB merupakan software buatan luar negeri sehingga tidak ada feature perpajakan di dalamnya. Pembuatan laporan yang berkaitan dengan perpajakan seperti form pelaporan PPN dan lainnya tidak tersedia di dalam MYOB dan harus dikelola di luar software MYOB.
3. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka tidak dapat dipenuhi oleh MYOB. Contoh bidang usaha yang memerlukan antara lain adalah persewaan genset yang memerlukan pengelolaan keberadaan lokasi, maintenance, jenis barang dan lainnya.
4. Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.
5. MYOB tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.

• Kelebihan:
1. Easy of use; MYOB menawarkan kemudahan dalam penggunaannya, artinya pengguna dapat mempergunakan MYOB walaupun yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pembukuan sama sekali. Kuncinya adalah setup dan implementasi yang baik. Hal tersulit dan yang paling penting dalam penerapan MYOB adalah pada saat proses setup, dimana proses bisnis yang ada di dalam perusahaan di otomatisasi dengan mempergunakan alat bantu MYOB, sehingga dalam pelaksanaan kesehariannya, pengguna hanya mengikuti proses bisnis yang telah disusun sebelumnya.
2. Accounting Power; Software MYOB telah cukup lama dikembangkan dan secara berkesinambungan mengeluarkan perbaikan release. Sehingga pengelolaan informasi dengan menggunakan software MYOB cukup dapat diandalkan. Sepanjang setup yang dilakukan telah dilakukan dengan baik dan benar, MYOB dapat mengeluarkan laporan yang dapat diandalkan.
3. Feature Job dan Category yang dapat digunakan untuk pengelolaan proyek serta departmentalisasi, sehingga dapat diperoleh laporan manajemen per proyek maupun per departmen yang berguna bagi manajemen untuk mengetahui kinerja dan sebagai dasar langkah perbaikan yang harus dilakukan.
4. Proses instalasi dan maintenance yang murah. Instalasi MYOB dapat dilakukan dengan mudah dan biasanya tidak dipungut biaya maintenance tahunan, artinya walaupun release terbaru telah dikeluarkan oleh MYOB, para pengguna release sebelumnya tetap masih dapat menggunakannya, dan apabila diperlukan bisa dilakukan pembelian upgrade dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pembelian baru.
5. Tenaga kerja yang mengetahui dan paham atau setidaknya mengetahui MYOB cukup banyak ditemui di pasar. Telah banyak berkembang lembaga pendidikan baik lembaga kursus maupun lembaga pendidikan tingkat universitas yang mengajarkan software MYOB sebagai bagian dari pelajaran Accounting.
6. Dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan, artinya dalam kurun 3 tahun manajemen masih dapat melihat transaksi selama 3 tahun kebelakang tanpa perlu melakukan proses tutup buku.
7. Nilai investasi yang relatif murah. Harga produk termahal adalah kurang dari USD 1.000,- (diluar training dan implementasi). Kuncinya adalah pelaksanaan setup dan implementasi. Pilihlah perusahaan yang memiliki tenaga yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan implementasi MYOB. Lebih banyak perusahaan yang telah diimplementasikannya; tentunya lebih banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pengalaman konsultan tersebut.
8. Jangka waktu implementasi yang relatif cepat. Sepanjang data untuk keperluan implementasi seperti data detail neraca dan rugi laba dapat anda siapkan dengan cepat; maka implementasi MYOB akan dapat diselesaikan dengan cepat pula.



• Kelebihan :
• Pengoperasian MOAE sangat mudah tanpa memerlukan pengetahuan akuntansi
• Dimana aplikasinya hanya memasukkan data transaksi dari data sumber (faktur, slip setor, dan nota-nota lainnya) tanpa harus melakukan penjurnalan terlebih dahulu.
• bisa secara otomatis menghasilkan laporan keuangan atau laporan lainnya sewaktu-waktu.
• menyediakan fitur pengelolaan data klien.

• Kelemahan:
• Dalam hal perpajakan (MOAE) tidak memfasilitasi kepentingan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
• Untuk fitur - fitur pajak yang tersedia yaitu dengan menginput tarif pajak tunggal yang ingin dibebankan terhadap suatu transaksi.



• Kelebihan:
• Sangat mudah sangat aplikatif bagi proses bisnis UKM di Indonesia
• Dalam hal kepentingan perpajakan, Accurate telah menyediakan fitur Pajak Penjualan (PPn) yang berlaku di Indonesia.
• Standar akuntansi yang digunakan pun sudah sesuai dengan standar akuntansi yang ada di Indonesia, terkait pencatatan dan pelaporan keuangannya.
• Nilai transaksi yang dapat dicover software ini bisa mencapai 15 digit atau setara dengan 920 triliun.

• Kelemahan:
• Untuk Harga sangat mahal:
• ACCURATE Standard Rp. 5.000.000, – 2 user(2 komputer)
• ACCURATE Project Rp. 8.000.000, – 2 user (2 komputer)
• ACCURATE Enterprise Rp. 25.000.000, – 5 user (5 komputer)
• ACCURATE Extra Licence Rp. 1.500.000/licence (penambahan komputer)




• Kelebihan:

• Respon cepat.
• Jarang terkena virus.
• Data akan tersimpan secara otomatis jika terjadi keadaan yang tak terduga, contohnya mati lampu.

• Kelemahan:
• Tampilan masih hitam putih
• Sangat sulit untuk di upgrade jika untuk pengembangan software ini.
• Masih memerluka printer yang lama(dot matrix).
• Zahir Accounting



• Kelebihan:
• Mudah digunakan oleh non Akuntan

• Kelemahan:
• Harga untuk licensinya mahal
• tidak dapat secara otomatis menghitung biaya perjam, perburuh, dan biaya2 lain pada akuntansi biaya, sebab biaya per satuan ini merupakan perhitungan alokasi biaya, bukan biaya sesungguhnya.
• Hanya memiliki satu mata uang.


Sofware ACCPAC


Kebutuhan accounting biasanya cukup standard dan dapat dipenuhi oleh banyak paket software. Ada beberapa accounting software yang dapat disejajarkan dengan ACCPAC dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi melalui pengalaman kami dengan paket software, ada beberapa keuntungan menggunakan ACCPAC, misalnya:
• User interface yang baik sehingga sangat memudahkan user
• Fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia
• Tersedia akses ke database sehingga memungkinkan user untuk menambahkan program baik untuk reporting maupun module sendiri.
• Crystal Report yang sudah termasuk dalam module ACCPAC sangat powerful dalam membuat report.
• Harganya yang lebih terjangkau dibanding dengan paket lain.
Dengan jumlah client lebih dari 500,000 di 100 negara, ACCPAC menjadi salah satu "best selling" software.

Selain memiliki modul-modul standard accounting seperti GL, AR, AP, Inventory, Order Entry, Purchase Order, Cashbook, ACCPAC juga didukung oleh third-party developers yang membuat bermacam-macam modul lainnya dari Project Costing dan Manufacturing System, sampai ke Inventory Modul khusus untuk Garment Industry.

Beberapa Kelebihan ACCPAC:

• Menggunakan ACCPAC dan modul tambahan untuk menghasilkan product cost (Harga Pokok Produksi)
• Mengintegrasikan software Payroll anda dengan ACCPAC
• Menciptakan informasi untuk executive seperti grafik-grafik finansial yang dapat ditampilkan di PC anda, dari data ACCPAC
• Membuat program alokasi biaya yang rumit dengan menggunakan formula dengan tambahan modul.

The Benefits
ACCPAC berfokus pada keuntungan client. Melalui "Creative Accounting Solution", banyak nilai tambah yang dapat dihasilkan untuk anda:

ACCPAC memberikan keuntungan paket software, seperti sistem yang sudah teruji, siap pakai, user friendly, dan feature yang sangat powerful.
Implementation service mereka dengan metode khusus memberikan anda implementasi yang cepat.

Kemampuan membangun modul tambahan memberikan nilai tambah yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan bisnis anda. Benefit ini dapat dilihat dari dua segi:
• Technology-to-problem. Dengan mengimplementasikan ACCPAC, banyak kemajuan yang dapat terjadi. Informasi dapat dihasilkan lebih cepat dan akurat, sitem control yang baik, dll.
• Problem-to-technology. "Creative Accounting Solution" digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada, misalnya masalah cost accounting.
The Case -- ACCPAC and Cost Accounting Module
Sebuah perusahaan manufacturing membutuhkan software accounting yang mudah digunakan dan dapat memenuhi kebutuhan informasi finansial dan manajemen perusahaan. Tetapi disamping laporan2 tersebut, manajemen juga berkeinginan untuk mendapatkan informasi Harga Pokok Produksi (cost accounting report) untuk barang yang diproduksinya.

Problem: Untuk dapat menghasilkan laporan Harga Pokok Produksi (HPP), dibutuhkan software manufacturing yang biasanya sangat kompleks dan mahal. Solusi yang dijanjikanpun biasanya tidak seperti yang diharapkan, dalam hal laporan HPP-nya.

Creative Solution: BSC (Perusahaan Pemilik ACCPAC) merekomendasikan untuk menggunakan ACCPAC software sebagai accounting softwarenya dan membuat add-on module sederhana untuk perhitungan HPP-nya. Module tambahan ini terintegrasi dengan ACCPAC, sehingga tidak ada double-entry.
Software akuntansi general ledger cocok digunakan untuk semua jenis usaha baik jasa, dagang maupun pabrik. Untuk semua skala usaha baik besar maupun kecil. Dan tersedia dalam dua pilihan versi: satu mata uang (singgle currency) dan banyak mata uang (multi currency).

Feature utama software akuntansi general ledger:
• Input Data Lebih Mudah. Selain menggunakan cara input journal biasa. Anda dapat men-design journal voucher yang umum digunakan. Dan menentukan user yang dapat menggunakan journal voucher tersebut. Proses input data menjadi sangat mudah. Bahkan dapat dilakukan sekalipun oleh orang yang minim pengetahuan accounting. Dan dapat mengurangi resiko kesalahan input data yang mungkin terjadi.
• Multi Currency, Kurs Tengah BI, Kurs Pajak. Software akuntansi general ledger mendukung penggunaan mata uang asing (jenis mata uang tidak terbatas). Dan sesuai standard penerapan akuntansi Indonesia menyediakan dua pilihan kurs: Tengah BI dan Kurs Pajak. Dengan proses perhitungan revaluasi (adjustment selisih kurs) otomatis di akhir bulan.
• Pendapatan Biaya Proyek, Cabang. Menggunakan fungsi Cost Profit Center yang ada. Anda dapat mengetahui pendapatan biaya ("rugi laba") proyek, cabang, divisi, unit usaha, dsb dengan mudah.
• Penomoran Account Flexible. Format penomoran account, standard digit grouping account, karakter pemisah, struktur hirarki level group dan sub account bisa di setup sesuai kebutuhan usaha.
• Integrated AR Dan AP.Software akuntansi GL (General Ledger) sudah terintegrasi langsung dengan modul AR (Account Receivable) dan AP (Account Payable) aging schedule dan payment.
• Multi User. Sistem general ledger dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan. Dengan proteksi nama dan password untuk setiap user pengguna. Hak akses setiap user dapat ditentukan dan dibatasi secara rinci. Dilengkapi fungsi audit trail untuk mencatat aktifitas user.
• Export Laporan Ke Excel. Laporan selain dapat di print dan tampilkan (preview) ke layar. Dapat di export dan simpan dalam bentuk document Microsoft Excel.
• Open Integrasi Sistem Lain. Dengan tersedianya SDK (Software Development Kit) memungkinkan software akuntansi general ledger digabungkan ("integrasikan") dengan sistem yang ada saat ini. Atau kebutuhan sistem baru dimasa datang (atau software vendor lain).
• Database Khusus Financial Accounting. Menggunakan database khusus untuk pengolahan data financial accounting skala besar Microsoft SQL Server (tersedia pilihan free edition). Dapat sepenuhnya menjaminan akurasi perhitungan dan melindungi anda dari masalah kerusakan data, kehilangan data, dsb.

Referensi :
• http://www.caplus.com/video/Accpac/General_Ledger54.swf
• http://blackangelfive.blogspot.com/
• http://poetragans.blogspot.com/2011/01/sia.html

MODUL PEMBELIAN, PENGELUARAN KAS DAN PEMBAYARAN HUTANG

Proses pembelian merupakan hal yang penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Terutama dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang, maka pembelian barang merupakan kegiatan utama yang dapat menunjang ketersediaan persediaan perusahaan untuk dijual kembali. bahkan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pun kegiatan pembelian bahan baku merupakan penunjang utama agar proses produksi dapat terus berjalan.

Jangan sampai perusahaan mengalami kekurangan stok barang untuk dijual atau stok bahan baku produksi. Hal ini akan menghambat kegiatan operasional perusahaan dan damapaknya dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas prosedur pembelian yang baik bagi perusahaan. Prosedur ini bersifat umum dan penerapannya dapat disesuaikan kembali ke masing-masing perusahaan. Penambahan prosedur sangat dimungkinkan mengingat kompleksitas/kerumitan kegiatan operasional berbeda-beda pada masing-masing perusahaan.

Fasilitas Pendukung yang Dibutuhkan
Hal pertama yang perlu disiapkan dalam organisasi pembelian adalah satu orang petugas administrasi pembelian perusahaan. Petugas ini yang berfungsi untuk mendokumentasikan/mengadministrasikan dokumen-dokumen pembelian perusahaan. Namun perlu diingat, petugas administrasi pembelian ini bukanlah pihak yang berhak untuk mengotorisasi transaksi pembelian perusahaan. Pengotorisasian atas transaksi pembelian perusahaan dilakukan oleh Direksi/pihak yang ditunjuk langsung oleh Direksi melalui Surat Keputusan Direksi. Limit/batasan berapa jumlah/jenis pembelian yang boleh diotorisasi oleh Direksi/pihak yang ditunjuk Direksi dapat bervariasi dan tidak paten. Pemisahan ini merupakan keputusan masing-masing perusahaan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi mengenai pembelian.

Procedure Pembelian
Procedure Pembelian melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi pembelian yang terjadi dapat diawasi dengan baik
Terdapat beberapa unit organisasi yang diperlukan dalam sistem pembelian dan pembelian yaitu :
- Bagian yang membutuhkan barang
- Bagian Pembelian
- Bagian Penerimaan
- Bagian Akuntansi

Dokumen yang digunakan
Permintaan Pembelian/ Purchase Request
Order Pembelian / Purchase Order
Surat Jalan / Faktur /Nota dari supplier
Berita Acara Penerimaan

Uraian Prosedur

Bagian yang membutuhkan Barang
Membuat permintaan pembelian dan dilegalisasi oleh atasan langsung
Untuk pembelian barang teknik terlebih dahulu harus diperiksa dan disetujui oleh bagian maintenance. Memberikan keterangan yang jelas terhadap barang yang akan dibeli
Mengirimkan permintaan pembelian yang telah disetujui oleh atasan langsung ke bagian pembelian.

Purchase Order
Untuk memenuhi kebutuhan barang yang dibutuhkan perusahaan, dilakukan dengan menerbitkan order pembelian (Purchase Order) melalui department pembelian.
Purchase order dibuat berdasarkan permintaan bagian yang memerlukan barang menggunakan surat permintaan pembelian (Purchase requested). Bagian yang mebutuhkan barang dapat memeberikan rekomendasikan supplier kepada bagian pembelian, namun keputusan pemilihan supplier merupakan ortorisasi bagian pembelian. Sepsifikasi barang yang diminta, disebutkan secara lengkap pada surat permintaan pembelian.

Uraian Prosedur

Bagian Order Penjualan / Sales/Marketing
1. Merima Order dari langganan. Order dari langganan diterima dalam bentuk (PO) dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form. Permintaan secara lisan melalui Telephone tidak dapat dilayani.
2. Memverikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap termasuk alamat penyerahan barang yang diinginkan customer, Quantity, dan merawat validasi data tersebut melalui workstation yang ada pada bagian penerimaan order untuk mengecek pemenuhan order, meliputi nama product, nomor surat pesanan atau pemesan, harga, tanggal penyerahan barang, dll.
3. Mencatat order langganan ke sistem komputer dan menerbitkan dokumen order penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan pengadaan barang (stock request). Bila barang yang dipesan tidak tersedia atau persediaan di gudang tidak mencukupi, maka akan direkam sebagai back order. (order yang belum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di bagian penerimaan order
4. Membawa dokumen order penjualan ke bagian otorita kredit untuk mendapat persetujuan penjualan kredit. Bila Customer tetap dapat langsung ke bagian Stock & Delivery.
5. Mengadakan contact dengan pelanggan mengenai pemenuhan order.

Bagian Kredit
1. Menerima dokumen order penjualan dari bagian penerimaan order
2. Memeriksa status langanan melalui workstation yang ada di bagian otorita kredit
3. Berdasarkan informasi yang diperoleh dilayar komputer, kemudian memutuskan apakah order ini dapat dipenuhi
4. Menyerahkan kembali dokumen order penjualan yang sudah di verifikasi dan ditandatangani, dan diteruskan ke bagian Stock & Delivery.
5. Menerima faktur lembar ke-1, Faktur Pajak lembar ke satu dan Delivery Order lembar ke-1 yang telah diverifikasi oleh oleh langganan dan mengarsipnya urut tanggal.

Bagian Stock & Delivery
1. Menerima Oder Penjualan yang telah ditandatangani bagian otorita kredit dari bagian order penjualan
2. Menyiapkan Dokumen pengiriman berdasarkan order penjualan. Bila barang tidak tidak tersedia di gudang meneruskan order penjualan ke bagian pembelian barang dagang.
3. Mencatat pembelian, berdasarkan surat jalan yang ditandatangani oleh sopir untuk barang yang langsung dijual atau Surat Jalan supplier yang ditandatangani oleh bagian gudang untuk barang yang masuk ke gudang.
4. Membuat Delivery Order untuk order penjualan yang telah mendapat otorisasi dari bagian otorita kredit
5. Membuat surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang, untuk penjualan yang mengambil barang di gudang. Atau meminta PO/Memo untuk mengambil barang di supplier dari bagian pembelian barang dagang.
6. Menyerahkan Delivery order, Surat Perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang atau PO/Memo ke bagian transportasi (sopir) untuk meminta barang ke gudang atau mengambil barang di supplier.
7. Menerima Deliveri order lembar 1 & 2 yang telah ditanda tangani/diverifikasi oleh Langganan
8. Menerbitkan listing delivery order dan diserahkan ke bagian pembuat invoice.

Bagian Gudang
1. Menerima Perintah/Permintaan Barang.
2. Menyediakan barang sesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang (Deliveri Order tidak boleh digunakan untuk pengeluaran barang karena tidak semua penjualan menggunakan barang yang ada di gudang).
3. Mengembalikan Perintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
4. Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan.

Bagian Transportasi (Sopir)
Penjualan langsung (Barang langsung dari Supplier)
1. Menerima PO/Memo, Delivery Order dari bagian Stock & Delivery
2. Meminta barang ke supplier menggunakan PO/Memo
3. Menerima surat Jalan/Surat Pengantar Supplier
4. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh supplier dengan memo/Po/Surat Jalan Supplier
5. Menanda tangani Surat Jalan Supplier dan meminta copynya.
6. Membawa dan Menyerahkan barang ke customer
7. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
8. Meminta Lembar Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
9. Menyerahkan Delivery Order lembar 1 & 2 kepada Invoice (melalui Kurir)
10. Menyerahkan Copy Surat Jalan/Surat Pengantar Supplier yang telah ditanda tangani ke bagian Stock. & Delivery (melalui Kurir)

Penjualan Barang Dari Stock Gudang
1. Menerima Surat Perintah/Permintaan pengeluaran Barang, Delivery Order
2. Meminta barang ke gudang dengan meyerahkan Surat Perintah/Permintaan Pengeluaran Barang.
3. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh bagian gudang
4. Menanda tangani Surat Perintah/Permintaan barang dan meminta copynya kepada bagian gudang.
5. Menyerahkan barang kepada customer
6. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
7. Meminta Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
8. Menyerahkan delivery Order lembar 1& 2 kepada bagian Invoice (melalui Kurir)
9. Menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran barang yang telah ditandatangi ke bagian Stock & Delivery. (melalui Kurir).

Bagian Invoice/Faktur
1. Menerbitkan Faktur berdasarkan data delivery order yang telah di entry oleh bagian stock & delivery. Pembuatan faktur ini cukup dengan memasukan nomor order penjualan yang sudah direkam file server.
2. Menerbitkan faktur pajak.
3. Menerbitkan listing penjualan harian
4. Mendistribusikan Dokumen
a. Invoice/Faktur, Faktur Pajak lembar ke-1, Deliveri Order lembar ke-1 ke bagian
kredit.
b. Tembusan Penjualan ke pemegang buku piutang.
c. Tembusan Jurnal, Faktur Pajak lembar ke-2, Faktur Pajak Lembar ke-2 Ke bagian
buku besar.
5. Mengarsip Invoice lembar ke-4, Delivery order lembar ke-2, faktur pajak lembar Extra Copy.

Bagian Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian administrasi keuangan yang berhubungan dengan system penjualan adalah :

Bagian Piutang
1. Menerima faktur lembar ke-2 & 3 dari bagian Invoice
2. Merekam data transaksi penjualan dengan cara memasukan nomor order penjualan. Perekaman meliputi data transaksi piutang
3. Mengarsip lembaran faktur lembar ke-2 urut tanggal
4. Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalam suatu periode harian
5. Menyerahkan satu kumpulan (batch) dari faktur lembar ke-3 bersama batch control sheet bersangkutan ke bagian buku besar
6. Membuat surat penagihan

B. Bagian buku besar

Bagian Jurnal Penjualan
1. Menerima copy list penjualan harian yang dilampirkan copy faktur (tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah diverifikasi oleh penerima barang.
2. Menerima copy Faktur Pajak.
3. Mencatat Jurnal transaksi Penjualan

Bagian Jurnal Pembelian
1. Menerima Copy Po dari bagian pembelian
2. Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
3. Mencatat Jurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang

Bagian pengolahan IT/Data elektronik
Bagian IT tidak melakukan fungsi pemasukan data karena semua input telah dimasukan melalui terminal masing-masing bagian. Yang dilakukan oleh bagian ini adalah mengendalikan arus informasi dan mengevaluasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang selanjutnya diserahkan ke bagian yang berwenang untuk dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan. Bagian IT memberikan support terhadap berjalannya arus informasi dengan baik, pengendalian proses, pemilihan teknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagian tersebut diatas sangat tergantung pada kebutuhan dimana ada bagian yang dapat digabung sehingga beberapa bagian ditanggani oleh seorang personil dan sebaliknya ada bagian yang harus dimekarkan sehingga satu bagian diisi oleh beberapa personal. Arus dokumen disesuaikan dengan bagian yang ada.

Bagian Pembelian
- Menerima dokumen Permintaan Pembelian dari bagian yang membutuhkan, Jadi bukan hanya berdasarkan dara pada sistek komputer.
- Memeriksa status track record supplier yang direkomendasikan (bila ada)
- Membuat permintaan penawaran harga, dapat dilakukan via telpon atau email
- Memilih Supplier yang memberikan spesifikasi sesuai dengan permintaan dengan harga terbaik.
- Membuat Order pembelian (Purchase Order)
- Mendistribusikan ke bagian terkait.

Bagian Gudang
- Menerima Perintah/Permintaan Barang
- Menyediakan barang sesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang (Deliveri Order tidak boleh digunakan untuk pengeluaran barang karena tidak semua PEMBELIAN menggunakan barang yang ada di gudang)
- Mengembalikan Perintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan

Bagian Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian administrasi keuangan yang berhubungan dengan system PEMBELIAN adalah :

A. Bagian Utang
1. Menerima faktur lembar ke-2 & 3 dari bagian Invoice
2. Merekam data transaksi PEMBELIAN dengan cara memasukan nomor order PEMBELIAN. Perekaman meliputi data transaksi piutang
3. Mengarsip lembaran faktur lembar ke-2 urut tanggal
4. Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalam suatu periode harian
5. Menyerahkan satu kumpulan (batch) dari faktur lembar ke-3 bersama batch control sheet bersangkutan ke bagian buku besar.
6. Membuat surat penagihan

B. Bagian buku besar

Bagian Jurnal Pembelian
1. Menerima copy list PEMBELIAN harian yang dilampirkan copy faktur (tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah diverifikasi oleh penerima barang.
2. Menerima copy Faktur Pajak.
3. Mencatat Jurnal transaksi pembelian

Bagian Jurnal Pembelian
1. Menerima Copy Po dari bagian pembelian
2. Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
3. Menjurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang

Bagian IT/Pengolahan Data elektronik
Bagian IT tidak melakukan fungsi pemasukan data karena semua input telah dimasukan melalui terminal masing-masing bagian. Yang dilakukan oleh bagian ini adalah mengendalikan arus informasi dan mengevaluasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang selanjutnya diserahkan ke bagian yang berwenang untuk dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Bagian IT memberikan support terhadap berjalannya arus informasi dengan baik, pengendalian proses, pemilihan teknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagian tersebut diatas sangat tergantung pada kebutuhan dimana ada bagian yang dapat digabung sehingga beberapa bagian ditanggani oleh seorang personil dan sebaliknya ada bagian yang harus dimekarkan sehingga satu bagian diisi oleh beberapa personal. Arus dokumen disesuaikan dengan bagian yang ada.

Jurnal Transaksi
Jurnal yang dibuat secara otomatis tersebut dapat berjumlah lebih dari satu, misalnya jurnal penjualan kredit akan dibuatkan tiga jurnal yaitu jurnal penjualan, jurnal pembayaran uang muka dan jurnal pencadangan penghapusan piutang, demikian juga untuk jurnal-jurnal lainnya.

Berikut beberapa jurnal transaksi :
1. Jurnal Penjualan : untuk menginput transaksi penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan pembayaran kredit maupun cash.
2. Jurnal Retur Penjualan : untuk menginput transaksi retur penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan cash maupun nota kredit.
3. Jurnal Pembelian : untuk menginput transaksi pembelian dan retur pembelian yang terjadi, baik transaksi pembayaran kredit maupun cash.
4. Jurnal Retur Pembelian : untuk menginput transaksi retur penjualan yang terjadi, baik transaksi dengan cash maupun nota kredit.
5. Jurnal Kas Masuk : untuk menginput transaksi pemasukan kas.
6. Jurnal Kas Keluar : untuk menginput transaksi pengeluaran kas.
7. Jurnal Pembayaran Piutang Usaha : untuk menginput transaksi pemasukan kas yang berasal dari pembayaran piutang usaha dari pelanggan.
8. Jurnal Pembayaran Hutang Usaha : untuk menginput transaksi pengeluaran kas yang digunakan untuk membayar hutang usaha kepada supplier.
9. Jurnal Pengembalian Kelebihan Pembayaran Piutang Usaha : untuk menginput transaksi pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha.
10. Jurnal Penerimaan Kelebihan Pembayaran Hutang Usaha : untuk menginput transaksi penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha yang telah dibayarkan kepada supplier.
11. Jurnal Penyesuaian Persediaan : untuk menginput transaksi penyesuaian persediaan, seperti penggunaan bahan baku menjadi harga pokok penjualan, dll (khusus edisi standar).
12. Jurnal Pemindahan Barang : untuk menginput transaksi pemindahan persediaan, seperti transaksi penggunaan bahan baku menjadi barang jadi (khusus edisi standar).
13. Jurnal Umum : untuk menginput transaksi keuangan yang tidak memiliki jurnal tersendiri, seperti transaksi adjusting.

Serta terdapat beberapa alat bantu pembuatan jurnal untuk transaksi - transaksi rutin :
1. Transfer Kas : digunakan untuk membuat jurnal pemindahan kas dari satu akun kas ke akun kas lainnya dengan menggunakan jurnal umum.
2. Auto Build : digunakan untuk membuat jurnal pemindahan persediaan, kas dari satu persediaan ke persediaan lainnya dengan menggunakan Jurnal Pemindahan Barang, ini bermanfaat jika ingin melakukan jurnal pembuatan barang jadi / setengah jadi dari banyak bahan baku / barang setengah jadi lainnya (khusus edisi standar).
3. Stock Opname : digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian persediaan saat Anda melakukan penghitungan saldo persediaan tiap akhir bulan (khusus edisi standar).
4. Jurnal Penghapusan Piutang Usaha : digunakan untuk membuat jurnal penghapusan piutang usaha yang tidak tertagih, barang kembali (return) atau atas terjadinya pembatalan pesanan.
5. Jurnal Penghapusan Hutang Usaha : digunakan untuk membuat jurnal penghapusan hutang usaha atas terjadinya pembatalan pesanan atau barang kembali (return).

Referensi :
• http://zulidamel.wordpress.com/2007/09/24/akuntansi-pembelian/
• http://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/1-kap-news/197-prosedurpembelianyangbaik
•http://yys.atmajaya.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=61:jurnal-transaksi-di-zahir-accounting&catid=37:cara-kerja-zahir-accounting&Itemid=55
• http://oppie21.blogspot.com/2011/09/system-akuntansi-penjualan-credit.html


SIKLUS PENGGAJIAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Landasan Materi

Agar dapat memahami dan menjelaskan mengenai :
Perbarui File Induk Penggajian, Perbarui Tarif dan Pemotongan Pajak, Validasi Data Waktu dan Kehadiran, Mempersiapkan Penggajian, Membayar Gaji, Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan, Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-lain, Pilihan Pemrosesan: Biro Jasa Penggajian dan Organisasi Tenaga Kerja, Model Data: Penggajian dan Akuntansi Biaya, Model Data: Mengintegrasikan Data Penggajian dengan Manajemen SDM, Manfaat Model Data, Pertimbangan Pengendalian


Aktivitas Siklus Pengajian

Perbaharui File Iinduk Pengajian




• Aktivitas pertama dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian seperti: mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan diskresi.
• Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.

Perbaharui Tarif dan Pemotongan Pajak

• Aktivitas kedua dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian adalah memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya.
• Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.

Validasi Data Waktu dan Kehadiran

• Aktivitas ketiga dalam siklus penggajian adalah memvalidasi data waktu dan kehadiran pegawai.
• Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada status pembayaran pegawai.

Prosedur:
• Departemen penggajian bertanggungjawab validasi catatan waktu pegawai.
• Bagi para pegawai pabrik, validasi melibatkan perbandingan jumlah waktu kerja dengan waktu yang digunakan pada setiap kerja.
• The payroll clerk calculates batch totals and enters them along with the time data.
• The batch totals are recalculated by the computer after subsequent processing steps.
• Data transaksi penggajian dimasukkan melalui terminal online.
• Edit checks are performed on each time and attendance record.

Mempersiapkan Penggajian

• Aktivitas keempat dalam siklus penggajian adalah mempersiapkan penggajian.
• Data mengenai jam kerja diberikan dari departemen tempat pegawai bekerja..
• Informasi tingkat gaji didapat dari file induk penggajian.
• Orang yang bertanggunjawab membuat cek pembayaran tidak dapat membuat rekord baru ke file ini.

Prosedur:
• Pemrosesan penggajian dilakukan dalam departemen operasi komputer.
• File transaksi penggajian diurut berdasarkan nomor pegawai.
• File data yang telah diurutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai.
• Semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya dikurangkan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih
• Apakah jenis pemotongan penggajian?
• Potongan pajak penghasilan
• Potongan sukarela
• Akhirnya, daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak.

Membayar Gaji

Aktivitas kelima adalah pembayaran yang sesungguhnya atas cek gaji ke pegawai.
• Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
• Prosedur :
• Sekali cek gaji dibuat (dipersiapkan), daftar penggajian dikirim ke bagian hutang usaha untuk ditinjau dan disetujui.
• Voucher pengeluaran kemudian dibuat.
• Voucher pengeluaran dan penggajian kemudian dikirim ke kasir.

Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan


• Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara langsung.
• Hukum federal dan negara bagian juga mensyaratkan perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam persentase tertentu ke setiap gaji kotor pegawai, hingga ke batas maksimum tahunan, untuk dana asuransi kompensasi pengangguran federal dan negara bagian.
• Perusahaan sering kali memberikan kontribusi atau menanggung keseluruhan pembayaran premi asuransi kesehatan, cacat, dan jiwa untuk para pegawai.
• Banyak perusahaan juga menawarkan pada para pegawai mereka rencana kompensasi fleksibel.
• Banyak perusahaan menawarkan dan memberikan kontribusi atas pilihan rencana tabungan hari tua.

Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-Lain

• Aktivitas terakhir dalam proses penggajian membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.
• Organisasi harus secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.
• Lembaga pemerintah terkait menspesifikasikan waktu untuk pembayaran ini.
• Dana yang secara sukarela dikurangi dari cek gaji pegawai untuk berbagai kompensasi, seperti rencana tabungan gaji, harus dibayarkan ke organisasi terkait.

Tujuan Pengendalian, Ancaman, dan Prosedur


• Fungsi utama kedua dari SIA dalam manajemen SDM / penggajian adalah menyediakan pengendalian internal yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan-tujuan berikut ini :
1. Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar.
2. Semua transaksi penggajian yang dicatat valid.
3. Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat
4. Semua transaksi penggajian dicatat secara akurat.
5. Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan pengisian laporan penggajian serta MSDM telah dipenuhi.
6. Aset (baik kas dan data) dijaga dari kehilangan atau pencurian.
7. Aktivitas siklus manajemen SDM / penggajian dilakukan secara efisien dan efektif.

Kebutuhan Informasi dan Prosedur

• Fungsi ketiga SIA adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
• Sistem penggajian harus didesain untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data biaya dengan jenis informasi lainnya agar memungkinkan pihak manajemen membuat jenis keputusan berikut ini :
1. Kebutuhan pegawai di masa mendatang
2. Kinerja pegawai
3. Moral pegawai
4. Efisiensi dan efektivitas pemrosesan penggajian

• Beberapa informasi biasanya diberikan oleh sistem penggajian.
• Informasi lainnya, seperti data tentang keahlian pegawai, biasanya diberikan oleh sistem manajemen SDM.
• Informasi lainnya, seperti data mengenai moral pegawai, biasanya tidak dikumpulkan baik oleh sistem manajemen SDM / penggajian.

Referensi :

• http://sienjosiam.blogspot.com/2010/11/siklus-penggajian-dan-manajemen-sumber.html
• http://sienjosiam.blogspot.com/2010/11/siklus-penggajian-dan-manajemen-sumber.html

SIKLUS PRODUKSI

Landasan Materi

Agar dapat memahami dan menjelaskan mengenai :
Desain Produk, Perencanaan dan Penjadwalan, Operasi Produksi, Akuntansi Biaya, Desain Produk, Perencanaan dan Penjadwalan, Operasi Produksi, Akuntansi Biaya, Ancaman Umum, Kritik 1: Alokasi yang Tidak Tepat Biaya Overhead, Pemecahan untuk Kritik 1: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas, Kritik 2: Pengukuran Kinerja yang Tidak Akurat, Solusi untuk Kritik 2: Model Data Siklus Produksi Terpadu.

Pengertian Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas 1)

• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Operasi Produksi (Aktivitas 3)


• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?

1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Tujuan, Ancaman, dan Prosedur Pengendalian

• Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :

1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

• Apakah ancaman-ancamannya ?
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas

• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal

Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Produksi dan Model Data

• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.
• Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

Referensi :

• http://vhivie89.blogspot.com/2010/05/siklus-produksi.html
• http://chester90.blogspot.com/2010/11/aplikasi-siklus-produksi.html

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

Landasan Materi :

Agar dapat memahami dan menjelaskan mengenai :

Pemesanan Barang, Menerima dan Menyimpan Barang, Membayar Barang dan Layanan, Memesan Barang, Menyetujui dan Membayar Faktur dari Vendor, Isu-isu Pengendalian Umum, Model Data Siklus Pengeluaran, Membaca Diagram REA, Manfaat Model Data, Pertimbangan Pengendalian Internal.

Pengertian Siklus Pengeluaran


Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran

• Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
– Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
• Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.

Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
• Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
– MRP (material requirement planning)
• Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
– JIT (just in time)
• Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
• Apakah perbedaan utama antara Materials requirements planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT) ?
– Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
– Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.

• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :
– Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
– Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
– Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
– Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
• Apakah keputusan penting itu ?
– Menetukan pemasok (vendor)
• Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat kieputusan ini ?
– Harga, kualitas bahan baku
– Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman
• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan.
• Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya.
• Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian.

Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)

• Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
• Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
1. Memutuskan apakah menerima pengiriman
2. Memeriksa jumlah dan kualitas barang
• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
-Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
Membayar barang dan jasa (layanan):
Menyetujui Faktur Pemasok

• Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
– Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
– Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Membayar barang dan jasa (layanan): Memperbaiki Utang Usaha
Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan:
• Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet
• Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).

Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui
• Kasir menyetujui faktur
• Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher.
• Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.

Kebutuhan Informasi
• Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
• Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti bahwa SIA harus memberikan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini :
– Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan.
– Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan.
– Memverifikasi akurasi faktur dari vendor.
– Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan.
– Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan.
• Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:
– Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian
– Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman tepat waktu dan kualitas.
– Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi.
– Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan.









Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :
1. Adanya otorisasi yang memadai
2. Adanya pemisahan tugas
3. Adanya dokumen dan catatan akuntansi
4. Adanya akses kea rah pengendalian
5. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent

Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.
Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran
1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
• Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank
• Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu periode
• Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar
• Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain

2. Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerimaan kas Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain
- Bagian utang
- Bagian kasa
- Bagian akuntansi biaya
- Bagian akuntansi umum
- Bagian audit intern
- Bagian kasa

Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.

2. Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.

4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.
Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
• Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
• Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
• Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.
• Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check, dan observasi proses pengiriman check.

b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
• Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.
• Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
• Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.
Tujuan Pengendalian, Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
• Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
• Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
• Valid, otorisasi transaksi dicatat.
• Transaksi dicatat secara akurat.
• Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan (dijaga) dari kehilangan atau pencurian.
• Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan dengan efektif.
• Apakah ancaman-ancaman itu ?
• Mencegah kehabisan &/atau keleihan persediaan
• Meminta barang yg tidak dibutuhkan
• Membeli dengan harga yg dinaikkan
• Membeli barang berkualitas rendah
• Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
• Komisi (kickbacks)
• Menerima barang yang tidak dipesan
• Membuat kesalahan dalam penghitungan
• Mencuri persediaan
• Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
• Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha
• Kehilangan data
• Apakah prosedu-prosedur pengendalian itu ?
• Sistem pengendalian persediaan
• Analisis kinerja pemasok
• Persetujuan permintaan pembelian
• Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
• Konsultasi daftar harga
• Pengendalian anggaran
• Gunakan daftar pemasok yang disetujui
• Persetujuan pesanan pembelian
• Pemesanan pembelian sebelum penomoran
• Larangan hadiah dari para pemasok
• Insentif ke semua rekening pengiriman
• Pengendalian akses phhisik
• Cek ulang akurasi faktur
• Pembatalan pengepakan voucher

Model Data Siklus Pengeluaran

• Penggabungan model data REA kedua-duanya (both) data transaksi akuntansi tradisional dengan data operasional lain.
• Apakah contoh-contohnya?
– Tanggal dan jumlah tiap pembelian
– Information tentang dimana barang-barang disimpan
– Ukuran kinerja pemasok, seperti tanggal pengiriman



Model Data Siklus Pengeluaran

• Model diagram REA hubungan antara kegiatan barang yang diminta dan pemesanan barang dimodelkan sebagai hubungan banyak ke satu.
• Mengapa ?
– Kadang-kadang perusahaan menerbitkan pemesanan pembelian untuk permintaan pembelian individu.
– Pada waktu yang lain mengambil keuntungan dari pemotongan volume dengan menerbitkan satu pemesanan pembelian untuk satu set permintaan.




Model Data Siklus Pengeluaran

• Mengapa ada hubungan banyak ke banyak antara kegiatan pemesanan barang dan penerimaan barang ?
– Kadang-kadang para pemasok membuat beberapa pengieiman terpisah untuk mememnuhi satu pesanan pembelian.
– Lain waktu, Para pemasok mengisi beberapa pesanan pembelian dengan satu pengiriman.
– Kadang-kadang, para pemasok melakukan pengiriman untuk mengisi penuh pesanan pembelian tunggal.

Referensi :

• http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/audit-siklus-pengeluaran/
• http://jokmedia.blogspot.com/2011/04/siklus-pengeluaran-kas.html
• http://id.shvoong.com/business-management/1871695-audit-siklus-pengeluaran/

SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

Landasan materi mengenai :

Pemesanan Barang, Menerima dan Menyimpan Barang, Membayar Barang dan Layanan, Memesan Barang, Menyetujui dan Membayar Faktur dari Vendor, Isu-isu Pengendalian Umum, Model Data Siklus Pengeluaran, Membaca Diagram REA, Manfaat Model Data, Pertimbangan Pengendalian Internal.

Pengertian Siklus Pendapatan.

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1. Entri Pesanan Penjualan :

• Mengambil pesanan dari pelanggan.
• Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
• Memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Pengiriman

Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :
• Mengambil dan mengepak pesanan.
• Mengirim pesanan tersebut.

3. Penagihan dan Piutang Usaha

Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :
• Penagihan ke para pelanggan.
• Memelihara data piutang usaha.

4. Penagihan Kas

• Menangani kiriman uang pelanggan.
• Menyimpannya ke bank.

Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)
• Fungsi entri pesanan penjualan mencakup tiga aktivitas utama, yaitu :
1. Mengambil pesanan dari pelanggan
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan

• Bagaimanapun data pesanan pelanggan diterima pada awalnya, merupakan hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang menyeluruh:
- Pemeriksaan validitas, Uji kelengkapan
- Uji kewajaran
- Persetujuan kredit
- Otorisasi umum, Batas kredit
- Otorisasi khusus:Pemeriksaan batas

• Langkah berikutnya adalah, menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut.
• Internally generated documents produced by sales order entry:
- Pesanan penjualan
- Slip pengepakan
- Kartu pengambilan barang

Pengiriman (Aktivitas 2)
• Warehouse workers are responsible for filling customer orders by removing items from inventory.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi:
- Menentukan metode pengiriman.
- in-house
- outsource

• Dokumen, catatan, dan prosedur:
o Kartu pengambilan printed by the sales order entry triggers the shipping process and is used to identify which products to remove from inventory.
o Jumlah phisik dibandingkan dengan kuantitas pada kartu pengambilan dan slip pengepakan.
o Beberapa tempat pemeriksaan dibuat dan dokumen pengiriman dipersiapkan.

Penagihan dan Piutang Usaha (Aktivitas 3)
• Dua aktivitas yang dilakukan pada stage siklus pendapatan ini adalah:
1. Invoicing customers
2. Maintaining customer accounts

• Jenis sistem penagihan:

o Dalam sistem setelah penagihan, faktur dipersiapkan setelah confirmasi bahwa barang-barang dikirim.
o Dalam sistem pra penagihan, faktur dipersiapkan (tetapi tidak dikirim) sesegera pesanan disetujui.
• Persediaan, piutang dagang, dan file buku besar diperbaharui pada waktu ini.
• Metode-metode pengurusan piutang dagang:
o Metode faktur terbuka
o Metode pembayaran gabungan
• Untuk memperoleh aliran penerimaan kas yang lebih seragam, banyak perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan berdaur.

Penagihan Kas (Aktivitas 4)
• Dua bagian yang terlibat dalam aktivitas ini adalah:
1. Kasir
2. Fungsi piutang dagang

• Keputusan-keputusan penting dan Kebutuhan Informasi:
1. Pentingnya pengurangn pencurian kas.
2. Fungsi penagihan piutang dagang seharusnya tidak mempunyai akses phisik ke kas atau cek.
3. Fungsi piutang dagang harus mampu mengidentifikasi sumber suatu pengiriman uang dan vaktur aplikasi harus dikredit.

• Dokumen, catatan, dan prosedur:
1. Cek diterima dan dikirim (disimpan).
2. Daftar pengiriman uang dipersiapkan dan dimasukkan secara on-line pelanggan, nomor faktur, dan jumlah setiap pembayaran.
3. The system performs a number of on-line edit checks to verify the accuracy of data entry.

PROSEDUR PEMROSESAN INFORMASI


Apakah contoh prosedur pemrosesan informasi tambahan yang seharusnya SIA sediakan ?
• Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
• Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
• Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
• Kepuasan pelanggan
• Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
• Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan.

PENGENDALIAN : TUJUAN, ANCAMAN DAN PROSEDUR


Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai :
• Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
• Semua transaksi dicatat dengan akurat.
• Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
• Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
• Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
• Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).

KEBUTUHAN INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN MODEL DATA

SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Model Data Siklus Pendapatan




• The REA data model provides one method for designing a data base that efficiently integrates both financial and operating data.
• A simplified REA data model for the revenue cycle of a manufacturing company should include the following information:
– Dua sumber utama (kas dan persediaan) berguna dalam siklus pendapatan
– SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Data Operasional

Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin berikut ini :
• Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan
• Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak
• Menentukan ketersediaan persediaan
• Memilih metode untuk mengirim barang
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Informasi Sekarang dan Masa Lalu
Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan agar menajemen dapat membuat keputusan strategis berikut ini :
• Menentukan harga produk dan jasa
• Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi
• Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan
• Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek
• Merencanakan kampanye pemasaran yang baru

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Penilaian Kinerja

SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja proses yang penting berikut ini :
• Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
• Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
• Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
• Tingkat dan tren kepuasan pelanggan
• Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
• Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan
• Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan
• Keefektifan iklan dan promosi
• Kinerja staf penjualan
• Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit

Referensi :

• http://ugo-emperorr.blogspot.com/2010/11/aktivitas-bisnis-siklus-pendapatan.html?showComment=1318000621634#c1208661179718025639
• http://tiyokuncoro.wordpress.com/2010/11/26/siklus-pendapatan-penjualan-dan-penagihan-kas/
• http://zhulianlesmana.blogspot.com/2010/11/siklus-pendapatan-penjualan-dan.html
• http://d3wihandayani.wordpress.com/2010/11/22/siklus-pendapatan-penjualan-penagihan-kas/
• http://andrykusuma.wordpress.com/2010/11/18/siklus-pendapatan-pejualan-penagihan-kas/

Minggu, 20 November 2011

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Setelah mengalami proses yang panjang, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah lama dinantikan oleh berbagai pihak telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Dengan ditetapkannya PP SAP maka untuk pertama kali Indonesia memiliki standar akuntansi pemerintahan. Menandai Dimulainya Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Wakil Presiden RI meluncurkan Standar Akuntansi Pemerintahan di Istana Wakil Presiden pada tanggal 6 Juli 2005. Acara ditandai dengan penyerahan Standar Akuntansi Pemerintahan Kepada Ketua BPK, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Bupati Toli-Toli dan Walikota Pangkal Pinang. Dalam sambutannya Wakil presiden menyatakan keharusan implementasi SAP bagi pemerintah pusat dan daerah.

Latar Belakang terbitnya PP SAP

Gagasan perlunya standar akuntansi pemerintahan sebenarnya sudah lama ada, namun baru pada sebatas wacana. Seiring dengan berkembangnya akuntansi di sector komersil yang dipelopori dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi Keuangan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (1994), kebutuhan standar akuntansi pemerintahan kembali menguat. Oleh karena itu Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN), Departemen Keuangan mulai mengembangkan standar akuntansi.

Bergulirnya era reformasi memberikan sinyal yang kuat akan adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Salah satunya adalah PP 105/2000 yang secara eksplisit menyebutkan perlunya standar akuntansi pemerintahan dalam pertanggungjawaban keuangan daerah. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang bertugas menyusun konsep standar akuntansi pemerintah pusat dan daerah yang tertuang dalam KMK 308/KMK.012/2002.

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa laporan pertanggungjawaban APBN/APBD harus disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi Pemerintahan, dan standar tersebut disusun oleh suatu komite standar yang indenden dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara kembali mengamanatkan penyusunan laporan pertanggungjawaban pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, bahkan mengamanatkan pembentukan komite yang bertugas menyusun standar akuntansi pemerintahan dengan keputusan presiden. Dalam penyusunan standar harus melalui langkah-langkah tertentu termasuk dengar pendapat (hearing), dan meminta pertimbangan mengenai substansi kepada BPK sebelum ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

Proses Penyusunan SAP

Komite standar yang dibentuk oleh Menteri Keuangan sampai dengan tahun pertengahan tahun 2004 telah menghasilkan draf SAP yang terdiri dari Kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, kesemuanya telah disusun melalui due procees. Proses penyusunan (Due Process) yang digunakan ini adalah proses yang berlaku umum secara internasional dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada di Indonesia. Penyesuaian dilakukan antara lain karena pertimbangan kebutuhan yang mendesak dan kemampuan pengguna untuk memahami dan melaksanakan standar yang ditetapkan. Tahap-tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
b. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
c. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
d. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
e. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
f. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
g. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)

h. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
i. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
j. Finalisasi Standar

Penetapan SAP

Sebelum dan setelah dilakukan publik hearing, Standar dibahas bersama dengan Tim Penelaah Standar Akuntansi Pemerintahan BPK. Setelah dilakukan pembahasan berdasarkan masukan-masukan KSAP melakukan finalisasi standar kemudian KSAP meminta pertimbangan kepada BPK melalui Menteri Keuangan. Namun draf SAP ini belum diterima oleh BPK karena komite belum ditetapkan dengan Keppres. Suhubungan dengan hal tersebut, melalui Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun 2004 dibentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Komite ini segera bekerja untuk menyempurnakan kembali draf SAP yang pernah diajukan kepada BPK agar pada awal tahun 2005 dapat segera ditetapkan.

Draf SAP pun diajukan kembali kepada BPK pada bulan Nopember 2004 dan mendapatkan pertimbangan dari BPK pada bulan Januari 2005. BPK meminta langsung kepada Presiden RI untuk segera Menetapkan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Pemerintah (PP). Proses penetapan PP SAP pun berjalan dengan Koordinasi antara Sekretariat Negara, Departemen Keuangan, dan Departemen Hukum dan HAM, serta pihak terkait lainnya hingga penandatanganan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan oleh Presiden pada tanggal 13 Juni 2005.

Kandungan PP SAP

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari:
- Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
- PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan;
- PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran;
- PSAP 03: Laporan Arus Kas;
- PSAP 04: Catatan atas Laporan Keuangan;
- PSAP 05: Akuntansi Persediaan;
- PSAP 06: Akuntansi Investasi;
- PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap;
- PSAP 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
- PSAP 09: Akuntansi Kewajiban;

- PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
 Biasa:
- PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian.

PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa:

1. Neraca,
2. Laporan Realisasi Anggaran,
3. Laporan Arus Kas, dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Dengan adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah pusat/daerah akan lebih berkualitas (dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk diberikan opini dalam rangka meningkatkan kredibilitas laporan, sebelum disampaikan kepada para stakeholder antara lain: pemerintah (eksekutif), DPR/DPRD (legislatif), investor, kreditor dan masyarakat pada umumnya dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas keuangan negara.

Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Entitas akuntasi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Pada pemerintah pusat yang merupakan entitas pelaporan adalah seluruh kementerian negara/lembaga dan Pemerintah Pusat sendiri yaitu laporan konsolidasi dari laporan keuangan seluruh departemen lembaga yang ada di Departemen Keuangan. Sedangkan pada pemerintah daerah yang menjadi entitas pelaporan adalah Seluruh pemerintah provinsi (33), seluruh kabupaten dan kota. Sehingga akan terdapat lebih dari 500 entitas pelaporan di Republik ini, yang semuanya akan menyusun laporan keuangan dan diaudit oleh BPK.

Konsekwensi Ditetapkannya PP SAP

Dengan ditetapkan PP SAP, diharapkan akan adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangn negara guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Sehingga diperlukan langkah-langkah strategis yang perlu segera diupayakan dan diwujudkan bersama dalam rangka implementasi Standar akuntansi Pemerintahan.

Salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah menyusun sistem akuntansi yang mengacu pada SAP. Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat pemerintah akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Saat ini telah dikeluarkan PMK 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota, mengacu pada Perda tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

Untuk implementasi pada pemerintah daerah, Departemen Dalam Negeri telah membuat serangkai kebijakan/strategi implementasi SAP. Antara lain:

1. Omnibus Regulation : Revisi PP 105/2000 dan Kepmendagri 29/2002

2. Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan revisi (antara lain jenis laporan keuangan, penyesuaian beberapa kode rekening, perubahan sistem dan prosedur akuntansi, perubahan peran organisasi keuangan daerah).

3. Penerapan PP SAP disesuaikan dengan kondisi Pemda dalam penerapan sistem pertanggungjawaban sesuai Kepmendagri 29/2002.

4. Revisi dilaksanakan secara bertahap dan selektif.

5. Melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam implementasi standar akuntansi.

6. Pelaksanaan Daerah media Inkubator (DMI) secara sukarela dalam penerapan PP SAP. DMI adalah salah satu program Depdagri melalui Ditjen BAKD dalam rangka menegakkan pilar good governance: akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan transparansi, melalui pemberian pedoman, pembinaan, bimbingan, diklat, konsultasi dan pengawasan. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan kemampuan daerah, dan perlu adanya sosialisasi dan penyamaan persepsi kepada para stakeholders (auditor, pemda dan pihak terkait lainnya)

7. Evaluasi dan monitoring secara berkala dari pihak-pihak yang berwenang.

Dukungan KSAP

Dalam rangka implementasi SAP, KSAP telah menyiapkan help desk. Dengan help desk, diharapkan dapat menjadi solusi jika terdapat masalah dalam implementasi. KSAP akan memberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan (ToT, Inhause training, dll) agar pemahaman akan SAP semakin meluas bagi para pengguna. Selain itu melalui website : http://ksap.org. akan digunakan sebagai media sosialisasi dan konsultasi implementasi SAP.

PP No : 71 Tahun 2010 : Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) memasuki babak baru. Melalui PP 71 Tahun 2010 (Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005) SAP kini didasarkan pada basis akrual. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari tiga lampiran utama, yaitu :

Lampiran I : Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

Lampiran II : Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Kas Menuju Akrual

Lampiran III : Proses Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual

SAP tahun 2010 ini mulai efektif untuk untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010. Tapi dimungkinan untuk melakukan transisi selama 4 tahun kedepan, masa transisi ini bisa menggunakan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada Pemerintah Pusat akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan, sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada Pemerintah Daerah akan diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Keseluruhan versi pdf dari dokumen tersebut di atas bisa di download pada halaman download kategori Standar dan Peraturan di sini.

Silahkan kunjungi situs resmi KSAP untuk memperoleh informasi yang lebih luas tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Literatur:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003;
2. Undang-Undang Nomr 1 Tahun 2004;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005;
4. Laporan Tahunan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 2004;

5. Arah Penyempurnaan Keputusan Mendagri 29/2002 Pasca Pemberlakuan PP 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Dr. Daeng M. Nazier, DirjenBAKD Departemen Dalam Negeri.

Referensi :