Jumat, 25 Oktober 2013

Kenakalan Remaja



            Masa remaja adalah masa dimana seorang manusia mengalami transisi dari anak-anak menuju dewasa. Secara alamiah munculah tanda-tanda manusia mengalami pubertas, dengan berkembangnya hormon-hormon yang ada pada diri manusia sehingga tubuhnya mengalami perubahan-perubahan menuju manusia dewasa. Selain itu, jiwanya juga mengalami perubahan. Rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga dirinya sering mengalami rasa untuk mencari tahu, merasakan bahkan sampai mencoba.

            Proses itu juga sebagai dasar seorang manusia untuk mencari jati dirinya. Kenakalan-kenalan remaja juga kadang tak terhindarkan dari poses itu. Biasanya kenakalan remaja yang sering timbul adalah seks bebas, narkoba, dan tauran. Hal penyimpangan itu terjadi karena menyimpang dari kaidah-kaidah agama, peraturan dan norma-norma pidana. Karena perilaku yang menyimpang itu dapat merugikan diri sendiri dan orang-orang sekitarnya. Karena itu peranan keluarga, lingkungan dan pergaulan sangatlah berpengaruh.

            Keluarga adalah proses awal atau dasar seorang manusia untuk bertumbuh dan berperilaku yang baik. Orang tua juga sebagai contoh awal seorang manusia. Orang tua yang baik tentunya selalu membimbing anak-anaknya yang baik, mengontrol apa yang baik diterima oleh anak-anaknya serta memberitahu mana perbuatan yang tidak patut untuk dilakukan. Kemudian yang berikutnya adalah lingkungan. Lingkungan juga sangatlah berpengaruh dalam proses pembentukan jati diri manusia. Karena manusia juga adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain yang bisa diajak untuk berkomunikasi, bekerjasama yang saling memahami dan saling membantu.

            Sifat dan tindakan yang dilakukan seorang manusia tergantung apa yang didapat dari pergaulan sehari-harinya. Dalam lingkungan sekolah/pendidikan formal manusia diajarakan. Kenakalan remaja pun tak terhindarkan karena di lingkungan sekolah mereka berkumpul dalam teman-teman sebayanya. Tentu juga mereka sedang mengalami proses yang sama, yaitu proses mencari jati diri. Makanya sering timbul kenakalan remaja.

Sebagai contoh kasus kenakalan remaja:
 
Tragedi penyiraman air keras ke penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol.

Ridwan Nur alias Tompel begitu berani menyiram air keras ke bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, sehingga melukai 13 orang. Aksi nekat Tompel itu sebenarnya disebabkan oleh berbagai faktor.

Pelajar kelas XII SMK I DKI atau biasa dikenal STM Boedoet itu kerap kali terlibat tawuran dengan pelajar lain. Selain itu, Tompel juga punya pengalaman buruk disiram air keras oleh pelajar lain. Kejadian itu rupanya membekas di hati Tompel. Bekas luka di kepala atau pitak membuatnya menyimpan dendam kesumat. Ditambah lagi minimnya pengawasan dari keluarga membuat Tompel semakin menjadi.


Berikut beberapa penyebab Tompel berbuat aksi nekat:

1. Punya pitak di kepala
Aksi nekat RN (18) alias Tompel menyiram air keras rupanya bukan tanpa sebab. Tompel pernah disiram air keras enam bulan lalu yang menyebabkan luka di kepala dan lehernya.

"Ini dendam lama yang pernah dialami Tompel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di kantornya, selasa (8/10).

Rikwanto menjelaskan, enam bulan lalu Tompel pernah disiram air keras yang menyebabkan luka di bagian kepala dan lehernya. "Dalam situasi tertentu pernah disiram air keras sehingga ada pitak di kepalanya dan luka di leher. Kondisi ini membuatnya ingin membalas aksi tersebut," terang Rikwanto.

Dalam melancarkan aksi balas dendamnya, tutur Rikwanto, Tompel tidak sendirian. "Pagi harinya sekitar jam 06.00 WIB lebih, rekan Tompel yang berperan sebagai survei di lapangan melakukan survei terlebih dahulu. Bus dengan jurusan tertentu lalu ditumpangi anak sekolah tertentu," terang Rikwanto.

2. Keluarga rapuh buat Tompel frustasi
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait berpendapat, perbuatan RN (18) alias Tompel harus dilihat secara komprehensif. Menurut dia, tindakan tersebut bisa dimungkinkan karena Tompel berangkat dari keluarga yang kurang harmonis.

"Harus lihat latar belakang anaknya, karena dari keluarga rapuh, mengimplementasikan frustrasi beratnya yang disalurkan dari perbuatan-perbuatan yang dengan mencari masukan-masukan dari kawannya. Tapi justru mengarahkan ke arah yang salah, ini bentuk frustasi dari lingkungan keluarga, sosial, berasal dari keluarga, terus sekolah," ujar Arist saat dihubungi, Jakarta, Selasa (8/10).

Arist menjelaskan, kenakalan remaja yang biasa dilakukan secara umum yaitu menggunakan senjata tajam, kayu atau batu-batuan. Karena terkait juga dengan pengawasan, kenakalan remaja merambah dan mengakali dengan barang lain seperti soda api atau air keras.

"Jadi orangtua lingkungan sosial harus menjadi benteng. Tapi ini harus dimengerti dari energi remaja, maka perlu ada kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan yang menyalurkan energi anak-anak," tandasnya.

3. Tompel doyan tawuran
RN (18) alias Tompel, ternyata sudah dua kali berurusan dengan polisi. Siswa kelas XII SMK 1, Budi Utomo, Jakarta Pusat, bahkan pernah mendekam di sel Polsek Matraman dan Polsek Taman Sari karena terlibat tawuran antarpelajar.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur, AKBP M Shaleh mengatakan, berdasarkan catatan kriminal yang dimiliki kepolisian, penahanan Tompel kala itu hanya beberapa hari dan kemudian dibebaskan karena statusnya masih di bawah umur.

"Kasus pertama tawuran ditahan di Mapolsek Matraman, yang kedua di Mapolsek Taman Sari karena membajak bus. Tidak sampai diproses lebih lanjut, tapi sempat menginap (ditahan)" kata Shaleh, saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/10).

4. Didikan sesat senior
Tompel berani tawuran dan membajak bus karena diperintah oleh kakak kelasnya (senior). Nyali Tompel semakin menjadi ketika menjadi korban penyiram air keras. Sejak itu itu menyimpan dendam.

"Yang pertama kali tawuran di Matraman. Jadi ceritanya waktu itu disuruh sama senior untuk ikut tawuran karena saya masih kelas 1 waktu itu sama anak-anak semua di dalam bus. Belum sempat ngapa-ngapain, dirazia polisi, baru turun semua, langsung ditangkap. Saya tapi gak bawa apa-apaan," kata Tompel, yang mengenakan baju tahanan itu, Senin (7/10).

Saat naik ke kelas 2, Tompel kembali ditangkap polisi Taman Sari karena kasus pembajakan bus? di kawasan Kota, Jakarta Barat. Lagi-lagi Tompel mengaku melakukan hal itu karena disuruh oleh seniornya.

"Waktu kelas 2 saya diajakin sama anak kelas 3 ngebajak bis di Taman Sari, waktu itu katanya anak kelas 3 ada yang dipalak anak sekolah lain, katanya solidaritas, jadi harus ikut semua," ungkapnya.



Kesimpulan:

Dari kasus tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa disekolah mereka selain ada pendidikan formal tentunya ditambah pendidikan yang mengajarkan manusia untuk bermasyarakat yang baik. Orang tua juga harus sering memantau anak-anaknya apa yang mereka lakukan, menasehatinya dengan baik, dan menegor kalau ada perbuatan-perbuatan yang mulai menyimpang. Juga pemerintah juga dengan tegas agar barang-barang berbahaya seperti air keras itu tidak bebas beredar dimasyarakat.

Apabila kasus-kasus itu telah terjadi, maka si pelaku memang nantinya mendapat hukuman atas perbuatan mereka. Tapi mereka juga seharusnya mendapat penyuluhan agar kejadian itu tidak terjadi lagi. Juga diberikan kegiatan-kegiatan positif serta juga dari segi spikologis mereka biar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dikemudian hidupnya nanti. Walaupun sangsi pidana telah didapat, sangsi sosial pun akan timbul dalam bermasyarakat.

Untuk korban juga perlu diberikan penyuluhan dari segi spikologisnya. Sebagai korban agar tidak menimbulkan rasa dendam sehingga mereka dapat melakukan tindakan seperti itu lagi ke orang lain atau ke orang yang melakukan tindakan ke dirinya.

Kenakalan remaja adalah suatu dampak negatif dari proses alamiah seorang manusia. Proses dimana seorang manusia membentuk jatidiri mereka agar dihargai/diakui oleh masyarakat. Keluarga adalah pendidikan dasarnya manusia, sekolah adalah pendidikan formal yang diterima oleh manusia, pergaulan adalah pendidikan informal yang diterima seorang manusia dimasyarakat, pendidikan agama adalah sebagai filter dari diri manusia sendiri. Karena iman dan akhlak manusia dapat membentuk hati nurani seorang manusia dan menentukan sifat-sifat yang baik dilakukan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Sumber:


Kamis, 24 Oktober 2013

Rangkuman : Ilmu Sosial Dasar

1.       ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH UMUM

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninnya dan mengabdikan  ke masyarakat,  pada umumnya  mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
1.       Kemampuan Akademik
2.       Kemampuan Profesi
3.       Kemampuan Pribadi

Kemampuan tersebut bertujuan untuk emberikan kahlian dalam bidangnya dan menerapkan di dalam masyarakat. Adapun pemampuan pribadi dapat dicapai di dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), yaitu : Pancasila, Agama, Kewiraan, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu Budaya Dasar.

Tujuh Mata Kuliah Dasar Umum diatas dikelompokan menjadi 2 bagian. Kelompok pertama : Pancasila, Agama, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dan Kewiraan. Kelompok ini diharapkan dapat memberikan dasar pedoman untuk bertindak sebagai warga negara terpelajar. Kelompok ke dua : IAD, ISD, dan IBD. Kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan mahasiswa dengan lingkungan alamiah, sosial dan budaya.

     Secara spesifik kemampuan pribadi yang hendak dicapai memalui MKDU bertujuan menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
a.       Taqwa kepada Tuhan YME
b.      Berjiwa pancasila
c.       Memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa
d.      Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral
e.      Memiliki wawasan budaya yang luas
Tema pokok perkuliahan ISD sebagai bagian dari MKDU adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

Pengertian, Tujuan, ISD dan IPS

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia. Tegasnya mata kuliah ISD diberikan untuk memberikan pengetahauan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dlam menghadpi lingkungan sisial dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya

Tujuan.

a.       Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial  yang ada dalam masyarakat.
b.      Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c.       Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat sosial yang timbul dalam masyarakat bersifat kompleks dan hanya mendekatinya, mempelajarinya secara kritis interdisipliner.
d.      Memiliki jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Persamaan antara keduanya adalah
a.       Bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
b.      Bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c.       Mempunyai materi dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Perbedaan antara keduanya adalah
a.       ISD diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan IPS diberikan di SD dan sekolah lanjutan.
b.    ISD satu matakuliah tunggal, IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan)
c.       ISD diarahkan untuk pembentukan sikap dan kepribadian, IPS diarahkan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

Ruang Lingkup ISD

Materi ISD terdiri atas masalah-masalah sosial. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan atas 3 golongan yaitu :
1.       Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial.
2.       Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar.
3.       Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkalitan.
Perkuliahan ISD terdiri dari 8 pokok bahasan yang dihaarapkan mempelajari dan memahaminya adanya :
1.   Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.       Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.       Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.       Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5.       Masalah pelapisan sosial dan keasamaan derajat.
6.       Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7.       Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8.       Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

2. PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A. Pertumbuhan Penduduk
                Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
                Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahub 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut :


Dilihat dari tabel diatas pertumbuhan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (double population) jangka waktunya semakin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Penambahan penduduk di suatu daerah/negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi :
1.       Kematian
Tingkat kematian :
a.       Tingkat kematian kasar (crute death rate/CDR)
Adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Rumusnya :


Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan Juni. Rumus penduduk pertengahan tahun :



b.      Tingkat kematian khusus (age spesific death rate)
Rumusnya :


2.       Ferrilitas (Kelahiran Hidup)
Adalah jumlah kelahiran hidup dengan tanda-tanda kehidupan : bernafas, bergerak, dan sebagainya. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Rumusnya :



General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif (15-44 atau 15-49). Rumusnya :



Age Specific Fertility (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
Menunjukan  banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada pada umur 15-49.
Rumusnya :


Migrasi
Adalah merupakan akibat dari keadaaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Faktor-faktornya : Persediaan sumber alam, Lingkungan sosial budaya, Potensi ekonomi, Alat masa depan.
     
Dengan adanya intervening Obtacles(rintang antara) maka timbul dua proses migrasi : migrasi bertahap dan migrasi langsung.


Akibat migrasi :
a.       Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota)
b.      Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh penduduk diusia produktif dan kreatifitas tinggi.
c.       Migrasi antar negara di Indonesia.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
-          Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
-          Rasio ketergantungan.
-          Jumlah wanita dalam usia subur.
-          Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
-          Berdasarkan tempat tinggal.
-          Bentuk paramida bentuk.
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1.       Paramida penduduk muda
Menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah kelahiran > jumlah kematian.
2.       Piramida stationer
Menggambarkan keadaan penduduk yang tetap/statis. Tingkat kematian rendah = tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.       Piramida penduduk tua
Menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil.
Ratio Ketergantungan (Dependency of Ratio)
Adalah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya terletak antara usia 15-65 tahun.


Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah :
DR kurang dari 62.33% adalah baik.
DR lebih dari 62.33% adalah jelek.
a.       Penggolongan menurut DW Sleumer :


b.      Penggolongan menurut Sumbarg :


c.       Penggolongan menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark :


C. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A.  Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia.

      A. Zaman Batu Sampai Zaman Logam.
Terbagi dalam :
a.       Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
b.      Zaman batu muda (Neolithikum)
Bertempat tinggal mulai menetap, membuat rumah, membuat kelompok masyarakat, bertani, beternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Juga ditemukan bahwa manusia-manusia pada zaman itu telah mengenal dan memiliki kepandaian mencairkan logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya.

B. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
1.       Kebudayaan Hindu dan Budha
Masuknya budaya Hindu pada abad ke-3 dan ke-4 khususnya ke Pulau Jawa. Kebudayaan Hindu berasal dari India. Abad ke-5 ajaran Budha masuk ke Indonesia khususnya pulau Jawa. Ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hindu, sebab budha menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
2.       Kebudayaan Islam
Abad ke-15 dan ke-16 agama Islam berkembang di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga.

C. Kebudayaan Barat
  Awal kebudayaan barat masuk ketika penjajahan masuk ke Indonesia, terutama Belanda (VOC). Kemudian berkembang dua lapisan sosial :
1.       Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2.       Lapisan sosial kaum pegawai.

Sehubungan dengan itu, Indonesia yang mempunyai watak dan kepribadian Timur yang dimiliki tidaklah diabaikan tetapi disesuaikan dengan kebudayaan yang baru itu. Sehubungan dengan itu, penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan dan Kepribadian
                Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Di luar itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sifat hidup sehari-hari.

3.         INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

1.       Pertumbuhan Individu
a.       Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang terbagi. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan : menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitas atau takluk terhadap kolektif, dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau.
b.      Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula, mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
c.       Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
1.       Pendirian Nativistik
Pertumbuhan individu itu semata-mata ditemtukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2.       Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian Empiristik adalah pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali. Pendirian environmentalistik adalah pendirian yang menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan.
3.       Pendirian Konvergensi dan Interaksionaisme
Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
4.       Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase, yaitu :
a.       Masa vital : 0.0-2.0 tahun.
b.      Masa estetik : 2.0-7.0 tahun.
c.       Masa intelektual : 7.0-13.0 atau 21.0 tahun.
d.      Masa sosial : 13.0 atau 14.0 tahun-20.0 atau 21.0 tahun.

a.       Masa vital
Masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya
b.      Masa Estetik
Masa estetik ini dianggap masa pertumbuhan rasa keindahan atau masa pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi panca indera.
c.       Masa intelektual (masa keserasian bersekolah)

Sifat khas pada anak-anak pada masa ini adalah :
1.       Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.       Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.
3.       Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4.       Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal itu dianggap tidak penting.
5.       Senang membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain.
6.       Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
7.       Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar.
8.       Gemar membentuk kelompok sebaya.

Sifat-sifat khas dapat dirangkum menjadi :
1.  Ditunjukan untuk berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan berkuasa, apa yang diinginkan, yang dijadikan idam-idaman adalah sekuat, sejujur, semenang dll.
2.      Tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang dapat mendorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.

d.      Masa remaja
1.       Masa pra remaja.
Terjadinya gejala-gejala yang pada umumnya berpangkal pada biologis yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin, yang dapat membawa perubahan-perubahan cepat dalam diri si remaja yang sering kali perubahan-perubahan yang cepat ini belum mereka fahamisehingga dapat menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti dan bersifat malu.

2.       Masa remaja.
Fase ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Disinilah mulai timbul dalam diri remaja itu dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja. Proses penemuan niali-nilai hidup melewati 3 langkah, yaitu:
1.    Pada taraf ini sesuatu dipuja itu belum mempunyai bentuk tertentu, sehingga seringkali mareka hanya tahu bahwa mereka itu menginginkan sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang diinginkannya itu.
2. Pada anak pria sering Nampak aktif meniru sedangkan anak wanita kenyakan pasif, mengagumi dan memuja dalam khayal.
3.     Para remaja muali dapat menentukan pilihan atau pemikiran hidupnya.

3.       Masa usia mahasiswa
Berusia 18-30 tahun, pada usia mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang perlu untuk diperhatikan, antara lain yaitu : bila dilihat dari segi pertumbuhan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup, yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan diri dengan keterlampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan pendirian hidup yang telah dipilihnya.

2.       Fungsi-Fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.

A.      Pengertian Fungsi Keluarga.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tuagas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

B.      Macam-Macam Fungsi Keluarga.
a.       Fungsi Biologis
Fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelengarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena pada hakikatnya tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, memalui perkawinan.

b.      Fungsi Pemeliharaan.
Keluarga diwajibkan melindungi anggotanya dari gangguan :
1.       Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah.
2.       Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obat.
3.       Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dll.

c.       Fungsi Ekonomi.
Keluarga berusaha menyediakan kebutuhan manusai yang pokok, yaitu :
1.       Kebutuhan makan minum.
2.       Kebutuhan pakaian untuk menutupi tubuhnya.
3.       Kebutuhan tempat tinggal.

d.      Fungi Keagamaan.
Dasar pedoman ini diharapkan agar didalam keluarga selalu terjaadi pewarisan kebudayaan.

e.      Fungsi Sosial.
Fungsi ini di keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-perannan yang diharapkan akan mereka jalankan kelah sudah dewasa.
Fungsi-fungsi keluarga menurut Drs. Soewaryo Wangsanegara adalah :
a.       Pembentukan kepribadian dengan tujuan untuk memproduksi serta melestarikan kepribadian mereka dengan anak cucudan keturunannya.
b.      Erat kaitannya dengan butir, keluaraga berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian-kepribadian yang berakar dari etika, setetika, moral keagamaan, dan kebudayaan yang berkorelaasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.
c.       Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat karena sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
d.      Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e.      Keluarga sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.

3.Individu, Keluarga dan Masyarakat

1.       Pengertian Individu
Merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
2.       Pengertian Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adlah kumpulan beberapa orang yang kerena terikat oleh satuturunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
3.       Pengertian Masyarakat.
Masyarakat adalah suatau kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma. Adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat :
a.       Masyarakat sederhana
Antara suami dengan istri dan antara sesame istri terjadi pembagian kerja dengan sepakatan yang dapat diterima satu sama lain.
b.      Masyarakat maju.
Memiliki aneka ragam kelompok sosial. Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi ;
1.       Masyarakat non industri
a.       Kelompok primer : interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lenih akrab.
b.      Kelompok sekunder : terpaut saling tak langsung, formal, juga kurnag bersifat kekeluargaan.
2.       Masyarakat industry
Mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya.

4. Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat.

a.       Makna Individu
                Bahwa manusia sebagai mahluk individu, tidak hanya dalam arti mahluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
b.      makna Keluarga
                merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satu masyarakat manusia. 5 macam sifat yang penting :
1.       Hubungan suami istri
2.       Bentuk perkawinan dimana suami-istri itu diadakan dan dipelihara.
3.       Susunan nama-nama dan istilah termasuk cara menghitung keturunan.
4.       Milik atau harga benda keluarga
5.       Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

c.       Makna Masyarakat
Bahwa masyrakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
a.       Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak bukan pengumpulan binatang
b.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c.       Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

a.       Undur-unsur desa
1.       Daerah
2.       Penduduk
3.       Tata kehidupan
b.      Fungsi desa
1.       Daerah dukung : daerah pemberi bahan makanan pokok.
2.       Desa tinjau dari sudut potensi ekonomi : lumbung bahan mentahdan tenaga kerja.
3.       Kegiatan kerja.

Cirri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya :
1.       Homogenitas Sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja.
2.       Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah.
3.       Control Sosial yang Ketat
Bahwa hungungannya masyarakat pedesaan sangata intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota lain.
4.       Gotong Royong
Nilai-nilai gotong royong pada masyrakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya.
5.       Ikatan Sosial
Diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat.
6.       Magis Religius
Kepercayaan kepada Tuhan YME bagi masyarakat desa sangat mendalam.
7.       Pola Kehidupan
Pada umumnya setiap anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kebidupan saja.

5. Urbanisasi dan Urbanisme
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahannya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Akibatnya :
a.       Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
b.      Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa.
Artinya suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa, sehingga secara umum penyebabnya adalah :
1.       Daerah yang termsuk menjadi pusat pemerintahan datu menjadi ibu kota.
2.       Tempat tersebut letaknya strategis untuk usaha-usaha perdagangan.
3.       Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksi barang-barang atau jasa-jasa.